Aksi teror dianggap berhasil jika bisa mengakibatkan kerusakan dalam sekala besar dan menebar ketakutan dalam sekala yang luas. Sebaliknya aksi teror bisa dibilang gagal jika tak mampu menebar ketakutan dan kekhawatiran. Bagaiman jadinya jika aksi teror bukannya menebar ketakutan tapi malah menebar kelucuan dan mengundang gelak tawa. Misalnya bagaimana kecewannya si teroris jika bom bukannya meledak keras dan menghancurkan, tapi meledak bak bunyi petasan gantung seperti dalam acara hajatan orang-orang Betawi, tas…tas…tas…, dar…der…dor…!!! Asap mengepul memenuhi lokasi ledakan, tapi tak ada kerusakan apa-apa.
“Ah, ini sih cuma khayalan, mana mungkin ada ledakan bom seperti bunyi petasan,” begitu mungkin anda pikir. Ya, inikan seandainya, jika dan hanya jika. Tapi siapa tahu ada orang pintar berilmu tinggi yang bisa menjinakan bom berdaya ledak tinggi menjadi petasan...he…he…
Maksud saya, jangan biarkan aksi-aksi teror membuat kita takut dan khawatir, apalagi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Mari kita hadapi semua itu dengan sikap tenang dan pikiran jernih, namun tetap waspada. Jangan biarkan aksi-aksi teror menghentikan senyum dan tawa kebahagiaan kita semua. Dengan senyum dan tawa disertai aksi-aksi nyata yang terencana dan terukur setiap masalah bisa kita hadapi dan kita atasi bersama.
Tetaplah tersenyum, tertawa dan bahagia.
Oleh : Tarjum